Oleh : Amel Vicente 17
Kamu, entah dari mana datangnya kamu hingga menemukan aku yang telah lama berteman baik dengan sepi dan bersahabat dengan hayalan akan masalalu. Mengapa begitu lama kamu berkelana? Kemana kamu, sehingga untuk menemukanku saja membutuhkan begitu banyak waktu. Aku begitu ketakutan, begitu terluka dan tertatih untuk mencari jalan keluar. aku ingin marah kenapa waktu begitu egois , membuatku begitu lama menanti kamu. Mengapa harus membutakan mataku hingga untuk melihatmu yang tepat berada didepanku saja aku tidak mampu? Mungkinkah Aku telah terpenjarakan akan masalaluku? Dimana aku hanyalah orang bodoh yang terus menyemogakan namun tak diaminkan olehnya. Mungkin dengan menunggumu adalah cara Tuhan mengajarkanku arti KESABARAN.
Kini aku begitu dekat denganmu diawal bulan november aku tau hatiku telah tersentuh akan kehadiranmu. Mata yang dulunya buta kini dapat melihat, Melihat sosok yang dikirim tuhan padaku. Begitu banyak yang ingin ku ketahui tentangmu, tentang perjalananmu yang begitu lama. Mengapa begitu lama kamu untuk datang menghampiriku dan meminjamkan bahu itu untuk ku bersandar dan melepaskan penat ? Tapi itu bukan lagi masalah bagiku, kini Aku bahagia, bahagia karena ada kamu disini , menjadi teman baikku , menjadi saudara terdekatku dan menjadi sosok istimewa dalam hidupku. Terima kasih karena telah datang meskipun untuk menghampiriku saja membutuhkan waktu yang lama.

0 komentar:
Posting Komentar